Wacana Buka SMA Baru Posmanu Menuai Kontra, Ini Kata Tokoh Adat Setempat

Daerah573 Dilihat

NTT. Mitrapolisi.com . TTS. Rencana pembukaan Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) yang direncanakan dalam Tahun ajaran baru ini merupakan salah satu wacana yang dilontarkan oleh Oknum PNS berinisial (JN), yang baru saja di tempatkan oleh Pemerintah Daerah (Pemda) Timor Tengah Selatan (TTS), melalui Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan. Untuk menjabat sebagai Kepala Sekolah SMP Negeri Nunu Posmanu sejak beberapa Tahun tak lama ini.

 

Wacana yang dicetuskan oleh oknum Kepala Sekolah itu, langsung menuai kontra dari berbagai pihak masyarakat seperti tokoh adat, tokoh agama dan juga para tokoh pemuda setempat.

 

Persoalan kontra atas rencana sepihak itu, perlu dikaji secara baik, sehingga jangan menjadi sebuah pemicu relasi sosial dalam dunia pendidikan. Maupun pemicu konflik dari berbagai elemen masyarakat di lokasi setempat. Karena, di lokasi dimaksud (Nunu Posmanu,red) yang berada di Desa Fatulunu, Kecamatan Amanatun Selatan, sudah ada tiga Lembaga Pendidikan. Seperti SD Inpres Sahan, SMP Negeri Nunuh Posmanu, dan SMTK Iman Posmanu.

Penilaian sejumlah pihak, atas wacana pembukaan SMA oleh Oknum (JN), merupakan sikap egoisme yang nantinya berujung pada konflik horizontal dengan semua elemen masyarakat.

 

Informasi yang berhasil dihimpun oleh media ini, Mitrapolisi.com, bahwa Ketua Komite SMTK Iman Posmanu, Anderias Natonis bersama sejumlah tokoh masyarakat angkat bicara terkait wacana kontra yang dicanangkan oleh oknum Kepala Sekolah SMP Negeri Nunuh Posmanu. Dan berencana segera akan melayangkan surat kepada Penjabat Bupati Timor Tengah Selatan dan kepada Kepala Dinas Pendidikan TTS.

 

” Selaku tokoh adat dan juga sebagai Ketua Komite pada SMTK Iman Posmanu, bersama dengan para orangtua lainnya, Kami sudah mendatangi dan bertemu dengan Oknum (JN) berdiskusi terkait wacana yang di canangkan pihaknya. Namun, Oknum (JN) sepertinya tidak merespon dan tetap bersikukuh untuk membangun lagi Sekolah SMA Negeri pada lokasi yang bersebelahan dengan SMTK Iman Posmanu, ” Ungkap Anderias Natonis.

 

Lanjut, Dirinya menjelaskan bahwa, Selaku tokoh adat, pihaknya bersama masyarakat akan melayangkan surat kepada Penjabat Bupati TTS, Drs. Seperius E. Sipa, M. Si., dan Kepada Kepala Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan TTS, Musa Benu, S.H., untuk mempertanyakan pemberian SK penempatan oknum Kepala Sekolah (JN), sudah sesuai tugasnya atau diberikan SK penempatan ke SMP Negeri Nunuh Posmanu untuk membangun sekolah baru, ” tegas para tokoh adat setempat.

 

Menurut mereka, perlu dilakukan survey dan pengamatan lapangan soal jarak antara SMA yang berada di wilayah Kecamatan Amanatun Selatan, Kecamatan Nunkolo dan juga sekolah-sekolah pendukung lainnya. Karena rencana pembukaan SMA di lokasi itu, berada tepat dalam satu kompleks dengan SMTK Iman Posmanu. Dimana sudah didirikan sejak Tahun 2013 hingga sekarang, dengan merekrut semua alumni tamatan dan sejumlah Perguruan Tinggi dari berbagai disiplin Ilmu untuk mengabdikan diri di SMTK Iman Posmanu. Hal ini sebagai bentuk komitmen dan harapan bersama para orangtua, yang didasari oleh sebuah Slogan ” Anak kampung pulang kampung. Untuk bangun kampung sendiri “.

 

Terpisah, wacana bangun sekolah baru menuai kritikan dari berbagai pihak dan menjadi sebuah tranding topik perbincangan hangat publik. Termasuk Ketua IMAN (Ikatan Mahasiswa Amanatun) Kupang, Yunker Selan. Dirinya meminta agar oknum Kepala Sekolah yang juga merupakan putra Desa harus benar -benar profesional, karena soal membuka Sekolah baru bukan dilarang, tapi perlu investigasi dan melihat lapangan. Apakah sudah ada SMA di lokasi itu ataukah belum, karena SMA yang sudah ada selama ini sudah sangat membantu masyarakat setempat dalam hal pendidikan. Yakni telah mendekatkan pelayanan pendidikan kepada masyarakat. Menyekolahkan anak-anak dan terbukti telah menciptakan lapangan kerja bagi putra-putri terbaik wilayah kecamatan Amanatun Selantan.

 

Kepada media mitrapolisi.com, deretan tokoh pemuda dalam hal ini, pemerhati pendidikan di wilayah kecamatan Amanatun Selatan, yakni para Alumni Ikatan Mahasiswa Amanatun (IMAN Kupang,red) mengecam akan sikap dan tindakan oknum Kepala Sekolah yang jelas sewenang-wenang melontarkan pernyataan alias wacana kontra pembangunan sekolah baru.

 

” Mewakili teman-teman alumni Iman Kupang, kami mengecam atas tindakan kontra yang telah diwacanakan oleh oknum kepala sekolah (JN),karena sangat di sayangkan. Sejatinya kami sepenuhnya mendukung jika kedepannya, jika dibangun lembaga pendidikan tinggi seperti lembaga perguruan tinggi diwilayah ini. Namun, kalau wacana bangun sekolah baru, kami tidak setuju. Itu sama saja memperkosa perjuangan para leluhur yang telah perjuangkan kehadiran pendidikan di wilayah Posmanu. (**/NTT).