SMAN 1 Blega, Adakan Kegiatan Outingclass Di (UGM) Yogyakarta

Artikel, Polri58 Dilihat

Bangkalan – mitrapolisi.com outingclass merupakan Kegiatan belajar mengajar yang diadakan di luar kelas yang tidak dilakukan di dalam kelas pada umumnya, outingclass ini merupakan media yang paling efektif dan efisien dalam menyampaikan pembelajaran yang bukan didasarkan dari teori saja tapi juga pembuktian di lapangan secara langsung. Dengan demikian siswa dapat memahami materi dengan lebih mudah dengan melalui  pendekatan di alam dan melihat realita sesungguhnya, hal-hal tersebutlah yang merupakan tujuan diadakannya kegiatan outingclass ini.

Layaknya di sekolah menengah keatas Lembaga SMAN 1 Blega mengadakan kegiatan outingclass dengan mengajak siswa siwi (kelas XII) sebanyak rombongan 148 siswa, di Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta, Indonesia. Universitas Gajah Mada merupakan perguruan tinggi pertama yang didirikan oleh pemerintah Indonesia setelah Indonesia merdeka, UGM berdiri sejak 19 Desember 1949 dengan ditetapkannya peraturan pemerintah (PP) Nomer 23 Tahun 1949 tentang Peraturan Tentang Penggabungan Perguruan Tinggi Menjadi Universiteit tanggal 16 Desember 1949.

Lembaga Pendidikan SMAN 1 Blega mengadakan outing class tersebut, agar siswa SMAN 1 Blega khususnya kelas XII tersebut, bisa mengenali dan memahami ada fakultas apa saja di UGM, dan berharap bagi dewan guru ada kesempatan link buat siswa siswi SMAN 1 Blega di Universitas UGM tersebut.

Namun ditengah-tengah jadwal pemberangkatan, outingclass yang katanya di jadwalkan pada tanggal 20 Desember 2024, ada sebagian siswa dan wali murid yang tak mau disebutkan namanya, merasa sangat terbebani dengan adanya biaya sumbangan yang sebesar 850,ribu Rupiah persiswa, meskipun katanya mengambil dari hasil tabungan siswa namun kebanyakan hasil tabungan siswa tersebut, tidak cukup dengan biaya sumbangan yang sebesar 850.ribu Rupiah, karena bagi siswa siswi serta wali murid yang tak mampu berkecukupan ekonominya, jelas akan terbebani dan nyaris ada yang berhutang kepada tetangganya, karena adanya sumbangan sebesar 850.ribu Rupiah, di acara outingclass ini.

bahkan dari pihak sekolah pun memberikan lampiran lembaran kertas pendaftaran persetujuan wali murid dan murid, bahkan tegas”, salah satu dewan guru dalam ucapannya lewat pesan Whatsapp kepada setiap siswa siswi agar harus segera melunasi biaya pendaftarannya, karena pendaftaran tenggat waktu tanggal 6 Desember akan datang, ucap dari dewan guru SMAN 1 Blega lewat pesan Watshapp nya.

Meskipun Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawatimur tidak melarang acara Studytour atau outingclass mengeluarkan imbauan soal pelaksanaannya jenjang SMA/SMK di Jawatimur. Karena menyikapi peristiwa kecelakaan bus Study tour yang terjadi beberapa pekan terakhir hingga memakan korban jiwa.

“Kami tidak melarang untuk Study tour ,” tegas kepala Dindik Jatim Aris Agung Paewai dalam keterangan tertulis yang di terima media ini, Selasa 10 Desember 2024.

Dia sebutkan bahwa Study tour atau outingclass menjadi kesempatan yang dipakai oleh sekolah untuk mengenalkan siswa ke dunia perguruan tinggi negri (PTN) dan jurusan yang akan diminati siswa. Tetapi ia berharap agar kegiatan tersebut, diutamakan dilakukan di dalam wilayah Jawatimur.

Karna menurutnya, banyak perguruan tinggi di Jawatimur yang maju, berkembang, serta memiliki lulusan yang berhasil dan sukses termasuk memiliki siswa dengan renking yang cukup tinggi baik ditingkat internasional maupun nasional.

“Jadi saya berharap sekolah-sekolah, juga guru, mempertimbangkan kembali jika melakukan kegiatan Study tour atau outingclass, Utamakan di wilayah Jawa Timur. Kan ada Unair, Unibraw, ada ITS, ada Universitas Jember, dan UINSA, serta berbagai universitas lainnya yang luar biasa hasil lulusannya,” ujar Aris.

Berbagai keterangan dan informasi dari siswa dan wali murid sebagian ada yang tidak menyetujuinya karna satu dari faktor biaya sumbangan nya yang begitu besar, serta khawatir takut terjadi sesuatu yang tidak diinginkan yang pernah terjadi kecelakaan Study tour tempo lalu, namun apa daya wali murid hanya diam merasa pasrah takut adanya indikasi penilaian dari dewan gurunya, sehingga tetap berusaha meskipun biayanya sumbangan nya sebesar 850.ribu Rupiah dapat dari pinjaman,

(Red).