Scroll untuk baca artikel dibawah
Example floating
Example floating
Artikel

PR Milik ASN Pemkab Pamekasan, H. Taufik, Diduga Produksi Rokok Ilegal “Tali Jaya Filter” Tanpa Cukai, BC Madura Jangan Tutup Mata!

418
×

PR Milik ASN Pemkab Pamekasan, H. Taufik, Diduga Produksi Rokok Ilegal “Tali Jaya Filter” Tanpa Cukai, BC Madura Jangan Tutup Mata!

Sebarkan artikel ini
BISNIS ILEGAL: ASN Pemkab Pamekasan H.Taufik diduga produksi rokok tanpa cukai
Example 468x60

SUMENEP||mitrapolisi – Peredaran rokok ilegal kembali mencoreng wajah penegakan hukum di Madura. Kali ini, rokok lokal bermerek “Tali Jaya Mild” jenis Filter beredar bebas di wilayah Sumenep tanpa disertai pita cukai, diduga kuat diproduksi oleh Pabrik Rokok (PR) milik H. Taufik, seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) aktif di Pemkab Pamekasan yang berdomisili di Desa Ponteh, Kecamatan Galis.

Ironisnya, PR H. Taufik berstatus resmi dan telah lama beroperasi secara terbuka. Namun, dugaan penyalahgunaan legalitas pabrik sebagai tameng aktivitas ilegal kini menyeruak ke permukaan. Fakta di lapangan menunjukkan bahwa produk Tali Jaya Filter tersebut didistribusikan secara masif, layaknya barang selundupan.

Example 300x600

Salah seorang pemilik toko klontong di Kecamatan Rubaru yang enggan disebut namanya menyebut bahwa versi kretek dari Tali Jaya mungkin legal, namun tidak demikian dengan versi filternya.

“Diproduksi oleh PR resmi, tapi disebarkan seperti barang selundupan. Saya bahkan ditawari dengan harga jauh di bawah pasaran,” ujarnya.

Investigasi lapangan menemukan bahwa rokok Tali Jaya Filter menyebar luas di kawasan utara dan timur Sumenep, dengan melibatkan jaringan distribusi yang memahami status ilegal barang tersebut. Namun, karena permintaan tinggi dan harga miring, peredarannya nyaris tak terbendung.

Aktivis muda Sumenep, Joni, menyebut peredaran rokok ini sebagai bentuk kejahatan ekonomi sistemik.

“Ini bukan lagi pelanggaran administratif. Ini kejahatan terstruktur. Negara dirugikan hingga miliaran rupiah, sementara pelaku tetap bebas beroperasi. Aparat hukum dan Bea Cukai seolah tidak berdaya, atau jangan-jangan memang sengaja diam?” tegas Joni.

Menurutnya, peredaran Tali Jaya Filter mencerminkan kegagalan total sistem pengawasan cukai di Madura. Ia menuding aparat menggunakan dalih klasik soal keterbatasan personel dan wilayah sebagai alasan untuk tidak bertindak.

“Pabriknya jelas, produknya nyata, peredarannya terang-terangan. Tapi kenapa Bea Cukai Madura dan Polres Sumenep belum bertindak? Sampai kapan masyarakat dibodohi oleh alasan basi seperti itu?” ujar Joni dengan nada geram.

Ia menuntut agar BC Madura dan aparat kepolisian segera melakukan penyitaan, mengusut rantai distribusi, dan memproses hukum H. Taufik serta semua pihak terkait.

Hingga berita ini diterbitkan, H. Taufik dan pihak Bea Cukai Madura belum memberikan tanggapan resmi. Tim redaksi masih berusaha melakukan konfirmasi lebih lanjut.(Amn)

Example 120x600