Pembina Aliansi Nelayan Bersatu Apresiasi Penetapan Tersangka 2 Nakhoda Kapal Cantrang Oleh Polda Kalbar

Artikel91 Dilihat

Mitrapolisi.com, Pontianak, Kalbar – Pembina Aliansi Nelayan Bersatu Apresiasi Jajaran Polda Kalbar Yang telah merilis dan menetapkan Status tersangka kepada 2 Orang Nakhoda Kapal Cantrang, Dan di jerat pasal Pasal 85 jo Pasal 9 UU RI No. 45 tahun 2009 tentang Perikanan yang telah diubah melalui UU RI No. 6 tahun 2023 tentang Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (PERPPU) No. 2 tahun 2022 tentang Cipta Kerja”, (29/08/2023)

Syafarahman Kepada awak media mengatakan “Kami atas nama Nelayan Kalbar mengucapkan terimakasih kepada Bapak Kapolda Kalbar Yang telah menetapkan 2 Nakhoda Kapal Cantrang sebagai tersangka Dan di jerat pasal Pasal 85 jo Pasal 9 UU RI No. 45 tahun 2009 tentang Perikanan yang telah diubah melalui UU RI No. 6 tahun 2023 tentang Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (PERPPU) No. 2 tahun 2022 tentang Cipta Kerja, semoga ada efek jera bagi para pelaku Ilegal Fishing dan tidak ada lagi yang berani main main dengan Polda Kalbar dan Satuan Stasiun PSDKP Pontianak , dimana kedua Institusi ini bekerja sama dalam melakukan penangkapan Kapal Cantrang di Pulau Leman, serta di bantu oleh teman teman nelayan cumi baik Nelayan Kalbar maupun Jakarta.

Kita akan kawal proses hukum ini hingga putusan Incrah oleh pengadilan, dan semoga hukuman berat ini menjadi warning bagi nelayan Cantrang

Berdasarkan press release Polda Kalbar bahwa “Jajaran Direktorat Polairud Polda Kalimantan Barat telah mengamankan 2 kapal penangkap ikan antara lain KM. EKA SETIA 04 GT. 82 dan KM. SUMBER MAKMUR GT. 104 di Perairan Leman, Kecamatan Karimata, Kabupaten Kayong Utara pada 26 Agustus 2023.

Kedua Kapal tersebut awal mulanya diamankan oleh masyarakat nelayan setempat karena dicurigai melakukan penangkapan ikan dengan alat penangkap ikan (API) jenis Cantrang yang dilarang. Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan maka Dirpolair Polda Kalbar Kombespol Raspani, S.IK., memerintahkan Anggotanya untuk mengamankan Kapal tersebut kemudian dibawa ke dermaga Ditpolairud Polda Kalbar untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Kapolda Kalbar Irjen Pol Pipit Rismanto, S.I.K., M.H., melalui Kabid Humas Polda Kalbar Kombes Pol Raden Petit Wijaya, S.I.K., M.M., membenarkan hal tersebut bahwa Ditpolairud Polda Kalbar telah mengamankan 2 Unit Kapal penangkap Ikan yang dicurigai melakukan penangkapan ikan yang tidak sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

“Pelaku atas nama WAR dan WAH, Keduanya merupakan Nakhoda Kapal dengan TKP di wilayah perairan Pulau Leman Kecamatan Karimata, Kabupaten Kayong Utara pada koordinat 1.10.000 S – 108. 58. 000 E dan koordinat 1.10.477 S – 108 57 418 E.” jelas Kabidhumas.

Barang bukti yang diamankan berupa dua unit Kapal Penangkap Ikan antara lain Kapal KM. SUMBER MAKMUR GT.104 yang membawa sekitar 500 kg Ikan/Cumi beserta alat tangkap ikan jaring diduga Cantrang dan Kapal KM. EKA SETIA 04 GT. 82 yang membawa sekitar 200 kg Ikan Krisi beserta alat tangkap yang diduga Cantrang, yang selanjutnya untuk kedua Nakhoda Kapal tersebut telah dijadikan sebagai tersangka berdasarkan Laporan Polisi yang berbeda. Sedangkan untuk ABK dari kedua kapal berjumlah 49 orang turut diamankan sebagai saksi.

“Dugaan pasal yang dikenakan terhadap para pelaku adalah Pasal 85 jo Pasal 9 UU RI No. 45 tahun 2009 tentang Perikanan yang telah diubah melalui UU RI No. 6 tahun 2023 tentang Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (PERPPU) No. 2 tahun 2022 tentang Cipta Kerja”, pungkas Kombes Pol Petit Wijaya.
(Reza Kaperwil Kalbar)