Sumenep||mitrapolisi-11 Oktober 2025 — Dugaan proyek “siluman” di Desa Palo’loan, Kecamatan Gapura, Kabupaten Sumenep, yang sebelumnya viral di media sosial, akhirnya mendapat perhatian serius dari pemerintah kecamatan. Camat Gapura Imam Suhaidi turun langsung ke lokasi untuk melakukan inspeksi mendadak (sidak) menindaklanjuti laporan warga terkait proyek pengaspalan jalan yang dianggap tidak transparan dan diduga dikerjakan asal-asalan.
Proyek tersebut menjadi sorotan tajam publik setelah ditemukan tidak adanya papan nama kegiatan, serta penggunaan material aspal yang dinilai berkualitas rendah. Pantauan warga di lapangan menunjukkan kondisi jalan sudah retak dan mengelupas, padahal proyek itu baru saja selesai dikerjakan.
“Kami tidak bisa tinggal diam. Setelah laporan masyarakat masuk dan ramai di media, kami langsung turun untuk memastikan kebenarannya. Kalau ada pelanggaran, tentu akan kami tindak,” tegas Camat Gapura Imam Suhaidi saat ditemui usai sidak, Sabtu (11/10/2025).
Dari hasil pantauan sementara, Imam mengakui bahwa papan informasi proyek memang tidak ditemukan di lokasi pengerjaan. Ia menyebut hal itu sudah melanggar prinsip transparansi publik sebagaimana diatur dalam Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah.
Sementara itu, warga Desa Palo’loan berharap langkah sidak tidak berhenti pada tahap pemeriksaan administratif saja. Mereka mendesak agar dilakukan audit menyeluruh terhadap sumber anggaran, volume pekerjaan, serta kualitas material yang digunakan.
“Kami berharap ini tidak sekadar teguran. Harus ada audit dan sanksi tegas kalau terbukti ada permainan anggaran,” ujar salah satu warga yang enggan disebutkan namanya.
Sebelumnya, proyek pengaspalan tersebut menuai kecaman karena dikerjakan tanpa papan informasi dan hasilnya cepat rusak hanya dalam hitungan hari. Kondisi itu memicu dugaan adanya penyelewengan anggaran dalam pelaksanaan proyek yang bersumber dari dana pemerintah.
Hingga berita ini diturunkan, Kepala Desa Palo’loan masih belum memberikan keterangan resmi meski telah dihubungi berulang kali oleh awak media. (Amn)