Sumenep||mitrapolisi – Kasus dugaan penyekapan dan permintaan tebusan Rp35 juta terhadap seorang driver travel oleh owner Rumah Makan Cobek Bakar di Sumenep terus memicu kemarahan publik.
Setelah video kejadian viral di media sosial, gelombang kekecewaan dan kemarahan masyarakat tak terbendung. Para driver travel dari berbagai daerah mulai menyerukan aksi boikot total terhadap rumah makan tersebut, Minggu (26/10/2025).

Komentar bernada keras membanjiri media sosial. Banyak netizen menilai tindakan pemilik usaha itu bukan hanya melanggar hukum, tetapi juga dinilai zalim, arogan, dan tidak manusiawi.
“Boikot saja, biar usahanya gulung tikar!” tulis salah satu netizen.
“Jangan ada lagi koboy-koboy di Sumenep. Berantas sampai ke akar!” ujar akun lainnya.
“Ayo pak polisi, tunjukkan kalau aparat berpihak kepada rakyat kecil,” tambah komentar lain yang mendapat dukungan luas.
Aksi boikot ini diyakini bisa meluas seiring meningkatnya solidaritas antar-driver travel yang merasa profesinya dilecehkan dan diintimidasi. Tak sedikit warganet yang menyerukan agar seluruh pengemudi travel dan masyarakat umum berhenti makan di rumah makan Cobek Bakar hingga kasus ini terang benderang dan pelaku dihukum seberat-beratnya.
Viralnya kasus ini bukan hanya soal satu driver, tetapi menjadi simbol perlawanan terhadap kesewenang-wenangan dan praktik arogansi oknum pengusaha. Jika dibiarkan, kasus seperti ini bisa mencederai rasa keadilan dan keamanan masyarakat. (Amn)






