Sampang|Mitrapolisi.com-Keberadaan salah satu Aset Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sampang Madura Jawa Timur tidak tentu rimbanya
Pasalnya hingga kini masih belum jelas dan diketahui keberadaan dari Sepeda motor Inventaris Kantor Kecamatan Sokobanah warna hitam merek Honda dengan Type NF125TR nopol M 3173 PP.
Bahkan dalam plat nopol tersebut masih tertera tahun terakhir 2020, padahal berdasar informasi yang dihimpun reporter Mitrapolisi.com tanggal masa pajak 07-08-2018 dan tanggal masa STNK 07-08-2020
Diungkap oleh Lihon Ketua NGO BARISAN AKTIFIS MADURA (BARA) selasa 14/3, mulanya Sepeda motor Inventaris Kantor Kecamatan Sokobanah tersebut dipinjamkan ke SD Kepala Kantor yang Gedungnya baru dibangun megah dan ada di seputaran Kelurahan Rongtengah
Kemudian SD menggadaikannya ke MH, namun pasca itu uang yang disepakati belum utuh sementara Sepeda motor tersebut dipinjam selang beberapa hari dengan alasan akan mendapat uang sewa bulanan
“Kasihan korban (MH) berniat membantu uang yang disepakati belum lunas, bahkan sempat memperbaiki kerusakan tapi Sepeda motornya diambil lagi,” ujar Lihon
Dijelaskan posisi Sepeda motornya hingga kini belum diketahui keberadaannya karena sudah berpindah tangan ke pihak ketiga lainnya yang menyeret inisial F warga Kelurahan Gunung Sekar
Ia mengaku sudah berupaya untuk menjembatani dan memediasi dengan pihak yang berkaitan langsung agar permasalahan tersebut dapat diselesaikan karena menyangkut nama baik Birokrasi di Sampang, namun belum ada titik temu karena masing masing saling lempar tanggung jawab
Lihon mengingatkan jika kasus ini dibiarkan berpotensi masuk ke ranah hukum atas dugaan Penggelapan atau Penipuan
Ia berharap Sekdakab selaku pucuk Pimpinan Birokrasi di Sampang segera turun tangan
Sementara Said, Ketua LSM LPD menyoroti kondisi tidak sehatnya Birokrasi di Sampang
“Apakah selama ini tidak ada Pembinaan kepada SD, mengingat track recordnya sudah banyak diketahui Publik,” tuturnya yang diamini oleh Hoiri, Bambang dan Slamet Urip para Aktivis setempat
Ia juga mengingatkan munculnya kasus seperti ini merupakan cerminan dari Birokrasi di Sampang dan kalau dibiarkan akan menggerus kepercayaan maupun mendekatkan kebenaran bahwa Visi Misi Pemerintah untuk menyehatkan Birokrasi tidak sesuai ekspektasi masyarakat.
Sementara pucuk pimpinan birokrasi kabupaten Sampang sekda kab Yuliadi Setiawan ketika dikonfirmasi perihal motor dinas camat Sokobanah tersebut via WhatsApp tidak merespon dan tidak menjawab serta memilih bungkam.