Bitung | Mitrapolisi.com
Aroma ketidakteraturan mulai tercium dari proyek pembangunan gedung Sekolah Dasar (SD) di Kecamatan Matuari, Kota Bitung. Warga menilai, proyek bernilai ratusan juta rupiah itu dikerjakan asal jadi dan tidak memperhatikan kualitas maupun keselamatan bangunan.
Pantauan media dan tim LSM LP-KPK di lokasi menemukan sejumlah kejanggalan serius. Salah satu yang paling mencolok, papan proyek tidak mencantumkan masa pelaksanaan sebagaimana diwajibkan dalam aturan pekerjaan pemerintah. Tak hanya itu, konstruksi tiang bangunan juga dinilai janggal karena hanya berdiri di atas pondasi tanpa tertanam ke dalam struktur dasar.
“Kalau diperhatikan, tiang cuma diletakkan begitu saja di atas pondasi, tidak ditanam sesuai standar. Ini sangat berbahaya,” ungkap salah satu warga yang tinggal di sekitar lokasi proyek, Rabu (9/10/2025).
Secara teknis, tulangan kolom seharusnya masuk ke pondasi minimal 30 sentimeter untuk menjamin kekuatan dan keamanan bangunan. Namun, kondisi di lapangan memperlihatkan dugaan kelalaian dalam penerapan standar tersebut.
Perwakilan LSM LP-KPK, Yosafat Kabasarang, menilai lemahnya pengawasan dari dinas terkait membuka ruang besar bagi penyimpangan. “Kami menduga ada pelanggaran serius dalam proyek ini. Pekerjaan terkesan asal jadi, tidak mengikuti petunjuk teknis. Ini proyek pendidikan, seharusnya dikerjakan dengan penuh tanggung jawab,” tegasnya.
Di sisi lain, salah satu pekerja yang berada di lapangan membantah tudingan tersebut. Ia mengklaim pekerjaan dilakukan sesuai gambar kerja yang diberikan oleh Dinas Pendidikan. “Kami kerja sesuai petunjuk dari dinas. Tidak ada yang kami ubah,” katanya.
Warga berharap Pemerintah Kota Bitung turun tangan memeriksa proyek ini secara menyeluruh. Mereka mendesak agar proyek pembangunan sekolah tersebut diaudit demi memastikan tidak ada penyimpangan anggaran dan agar kualitas bangunan benar-benar aman digunakan oleh para siswa.
