Mitrapolisi.com,Pontianak, Kalbar – Terkait Permasalahan wali murid yang merasa keberatan murid tambahan di bebankan untuk membeli bangku sekolah, dan bangku guru buat pengajar dan di bebankan ke anak Kouta tambahan murid sebanyak 72.orang oleh sekolah SMAN 11 Pontianak.
Mengenai polemik yang terjadi awak media mendatangi dan mengkonfirmasi kepada pihak SMAN 11 yang beralamat di Jalan nipah kuning dalam Pontianak. Senin (17/07/2023)
Diketahui sebanyak 72.Siswa SMAN 11 Pontianak adalah sebagai siswa tambahan yang sudah di usulkan ke bapak Gubernur, sebagai siswa tambahan tentu sangat bersyukur sekali sebanyak 72.Siswa tersebut bisa bersekolah di sekolah negeri.
Pada saat pendaftaran siswa tambahan sebanyak 72.Siswa di SMAN 11 Pontianak, memang ada sedikit problem dengan adanya isu Pungutan Untuk Membeli kursi dan meja belajar bagi siswa tambahan.
Kepada awak media sekretaris Panitia penerimaan siswa Baru (PPSB) mengatakan “karena siswa tambahan tersebut memang untuk belajarnya tidak ada kursi dan meja dan juga di ruangan kelas panas maka para orang tua siswa yang di undang untuk hadir saat itu sangat setuju jika membeli kursi, meja dan kipas angin dengan iuran atau sumbangan dan juga kita tidak pernah memaksakan.” Ucap Yudhoyono Firmansyah S.kom
Dikatakan Yudha oleh karena meja kursi untuk belajar itu tidak ada satu pasang pun maka para orang tua saat hadir dalam rapat pun setuju untuk membeli kursi meja dan kipas angin dengan sistem menyumbang kata Yudha.
Lebih lanjut, terkait adanya informasi ada pembiayaan kepada para siswa tambahan Rumbel sebanyak 72 siswa kalau ada semacam itu tidak juga di paksakan. Jelas yudha
Ditempat yang sama ketua PSDB SMAN,11 Sri Hartini,S.Pd, mengatakan untuk Kronologisnya begini,untuk penerimaan awal para calon siswa tersebut dari jalur Afirmasi mutasi orang tua,prestasi , dan zonasi, sebanyak 216 Siswa .
Namun disaat ada desakan dari para orang tua ,maka Kepala sekolah
Dipanggil oleh bapak Gubernur, arahan dari bapak Gubernur agar di SMAN 11 tersebut bisa melakukan penambahan Kouta penerimaan, sehingga dengan adanya arahan dari bapak Gubernur seperti itu maka kami lakukan penambahan Kouta penerimaan siswa di SMAN 11 ditambah menjadi 2.rombel kelas kata Sri.
Adapun jendaka kami pada saat menerima sebanyak 72.Siswa tersebut kami gunakan di ruang Laboratorium yang masih kosong ada 2.ruangan yang tidak ada meja dan kursi nya. Jelasnya
“Kami menyiasatinya supaya para siswa yang sebanyak 72.Siswa ini bisa belajar, akhirnya kami dari panitia, Guru-guru dan komite di sekolah ini (SMAN 11) melakukan rapat untuk memanggil para orang tua bagi siswa tambahan yang sudah diterima tersebut.” ungkapnya
Kami undang semua para orang tua namun yang hadir pada saat itu hanya sekitar 52.orang saja dan tidak semua yang hadir, kami membuat kesepakatan bersama komite dan para orang tua yang hadir, bahwa dalam ruangan tersebut sangat panas dan tidak ada meja kursinya . ujar sri
Pada hari sabtu yang lalu dengan membuat kesepakatan para orang tua yang hadir setuju membeli kipas angin sebanyak 6.buah dengan iuran Rp.50.000 persiswa, kemudian bagi orang tua siswa yang belum membayar iuran dari komite yang menalangkan nya sehingga bisalah untuk membeli kipas angin sebanyak 6.buah yang sudah terpasang.
“Sebanyak 72.Siswa tersebut sebagai siswa tambahan maka orang tuanya kami undang namun di saat rapat para orang tua tersebut tidak hadir semua, untuk tidak menimbulkan polemik kembali tentu kami akan mengundang kembali yang tidak hadir supaya bisa datang gunanya untuk mengetahui informasi yang kami sampaikan bisa di pahami oleh orang tua, namun kami hanya sebatas memberikan informasi kepada orang tua.” ucap sri
Siswa yang bernama anggi dan rendi sebagai siswa tambahan di SMAN 11 Pontianak sebagai murid dia sangat berterima kasih kepada pihak sekolah yang dapat menerimanya di sekolah ini, dengan adanya iuran Rp.50.000 tidak merasa keberatan dan sangat setuju iuran tersebut.Digunakan untuk membeli kipas angin dan untuk membeli barang lainnya karena semua itu untuk kepentingan kami belajar dan tidak jadi masalah buat kami. Tutupnya
(Reza)